muhamad hasanudin
(14542004)
biologi 1b
STKIP Garut
BUNGA
MAJEMUK (Anhotaxis, Inflorescentia)
Pada suatu cabang
dengan jumlah bunga diketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga-bunganya
sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biada yang berguna
untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mengandung bunga-bunga
yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya, daun-daun
tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi bergna sebagai alat untuk
asimilasi.
Pada suatu bunga
majemuk lazimnya dapat kita kita bedakan bagian-bagian berikut:
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang
atau cabang, yaitu:
1. Ibu tangkai bunga (penduculus, penduculus comunis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau
cabang yang mendukung bunga majemuk.
2. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
3. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mengdukung
bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian
yang bersifat seperti daun, a.l.:
1. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul
cabang-cabang ibu tangkai,
2. Daun tangkai (pedicellus), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada
tangkai bunga,
3. Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali
menyelubungi seluruh bunga majeuk waktu belum mekar, misalnya terdapat pada
bunga kelapa (Cocos nucifera L.),
4. Daun pembalut (bractea involucralis, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun
pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
5. Kelopak tambahan (epicalyx), yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau,
tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak, misalnya pada
bunga kembang sepatu (Hibiscus
sora-sinensis L.),
6. Daun-daun kelopak (sepale),
7. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae),
8. Daun-daun tenda bunga (tepalae),
9. Benang-benang sari (samina),
10. Daun-daun buah (carpella).
Bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
a. Bunga
majemuk tak berbatas (inflorecentia
racemosa, inflorescentia botryoides),
yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang terdapat bercabang
lagi atau tdak, dan mempunyai susunan (semakin muda semakin dekat dengan ujung
ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari
bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya
seakan-akan bunga majemuk ini tidak berbatas, jika dilihat dari atas, nampak
bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang
menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat
itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini dinamakan: inflorescentia centripetala. Bunga
majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
Dalam golongan ini dapat dibedakan:
a.
Ibu tagkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga
(bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya.
1. Tandan (racemus), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya,
misalnya pada kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima),
2. Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai, misalnya
bunga jarong (Stachytarphea jamaicensis
Vahl.),
3. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tetapi ibu
tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh
seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah),
terdapat misalnya pada sirih (piper betle
L.),
4. Tongkol (spadix), seperri bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan
seringkali berdaging, misalnya pada jagung (Zea
mays L.), tetapi hanya bunga yang betina.
5. Bunga payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang dari ujung
ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing
cabang mempunyai suatu pelindung pada pangkalnya, dan karena pangkal daun sama
tinggi letaknya.
6. Bunga cawan (corymbus atau anthodium),
yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata,
sehinga mencapai bentuk seperti cawan dan pada bagian itulah tersusun
bunga-bunga.
7. Bunga tongkol (capitulum),suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi
tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga
bunga majemuk seluruhnya terbentuk seperti bola.
8. Bunga periuk (hypanthodium) bunga ini dibedakan dalam dua bentuk:
-ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai,
bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian
yang menebal tadi, sehinggatercapai bentuk bulat.
-ujung ibu tangkai menebal bferdaging, membentuk badan
yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya
lalu terdapat didalam periuk tadi dan sama sekali tak tampak dari luar,
misalnya pada lo (Ficus glomerata Roxb.).
b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa, inflorescentia centrifuga)
yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu
ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang
terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bfercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi
seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga
majemuk terbatas bunga yang mekal dulu ialah bunga yang terdapat pada sumbu
pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah kepinggir.
Bunga majemuk terbatas dapat kita bedakan dengan
ciri-ciri:
1. Anak payung menggarpu (dichasium). pada ujung ibu tangkai
terdapat satu bunga.dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang,
masaing-masing mendukung satu bunga pada bunga ujungnya. Misalnya bunga melati (Jasminum sambac Alt.).
2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinus), yaitu suatu bunga majemuk
yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya, cabang-cabangnya bfercabang
lagi, tetapisetiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saya, yang
arahnya berganti-ganti kekiridan kekanan. Misalnya bunga buntut tikus (Heliotripium indicum L.),
3. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang,
tetapi setiap kali bfercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya
terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu bferturut-turut membentuk
sudut sebesar 90 derajat, misalnya bunga kenari (Canarium commune L.),
4. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan
terletakpada suatu bidang, sehingga bunga seluruhnya menampakan bentuk seperti
sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
5. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, semua percabangan
terletak pada suatu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga
pada cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu
terdapat pada tempat yang sama tingginya. Seperti pada tumbuhan suku Iridaceae.
Pertanyaan Dan
Jawaban
Pertanyaan
1. Penjelasan bunga berbatas dan tidak berbatas ?
2. Apa fungsi daun pembalut ?
3. Bagaimana proses penyerbukan bunga periuk ?
4. Mengapa jagung dapat dikatakan
sebagai bunga ?
Jawaban
1.
Bunga berbatas mempunyai ibu tangkai tidak bercabang
akn tetapi bunganya memiliki tangkai, pemekaran bunganya dari bawah ke atas
sehingga ujung ibu tangkainya akan tumbuh terus sampai membentuk buah. Bunga
tak berbatas mempunyai ibu tangkai yang bercabang dan cabangnya juga
mengeluarkan cabang lagi sehingga pertumbuhan ibu tangkainya berbatas dan
pemekaran bnganya pun dari atas ke bawah.
2.
Daun pembalut adalah daun pelindung atau sejumlah daun
yang melindungi bunga dalam suatu lingkaran dalam keadaan kuncup.
3.
Proses penyerbukan bunga periuk berada didalam karena
terdapat putik dan benang sari (pendek dan panjang) sehingga dapat melakukan
penyerbukannya di dalam, benang sari yang panjang akan dapat bertemu dengan
putik dan menghasilkan bakal biji, terdapat juga lubang yang dijadikan sebagai
pertukaran karbondioksida dan oksigen untuk membantu penyerbukannya.
4.
Karena jagung itu
berawal dari bunga jantan yang berbentuk bulir sehingga tida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar